Archive for March, 2008

Gothic Lolita

Posted in Lolita Fashion on March 23, 2008 by gothicloli

Dipengaruhi oleh unsur-unsur khusus dari mode gothic, Gothic Lolita (dapat juga disebut Gothloli) mungkin telah menjadi gaya paling populer dalam Lolita dan tentunya juga diakui di negara-negara barat. Gaya ini diawali oleh para anak muda pada sekitar tahun 1997/1998 dan menjadi gaya/aliran yang dapat diterima oleh publik sehingga beberapa butik dan toko pakaian besar akhirnya menyediakan baju jenis Gothic Lolita ini sekitar tahun 2001.

Beberapa pengamat mode menganggap hal tersebut merupakan reaksi dari estetika mode Kogal. Kogal merupakan bagian dari Japanese Fashion, biasanya dicirikan sebagai wanita muda yang menghabiskan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan mode, musik, dan berbagai macam aktivitas sosial yang menyolok mata (sifatnya hura-hura).

Dalam kebudayaan Western Lolita, terjadi suatu kekeliruan umum tentang Lolita Fashion dan Gothic Lolita. Istilah ”EGL” (Elegant Gothic Lolita) digunakan hanya sebagai merk khusus pakaian bagian dari ‘Moi-même-Moitié’ yang menjadi gaya Gothic Lolita. Para pendatang non-Jepang kadang-kadang mengartikan Gothic Lolita sebagai EGL, tetapi hal tersebut secara umum juga sebenarnya tidak disetujui dalam kalangan Western Lolita.

Apabila ada seseorang yang menggunakan persamaan istilah tersebut maka dapat dianggap bahwa orang tersebut hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang mode.
Berdasarkan cara berpakaiannya, Gothic Lolita dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

  • Gothic Lolita: merupakan gaya paling umum dan paling populer dari sub-kategori gothic dalam Lolita Fashion. Pakaian yang dikenakan biasanya berwarna khusus hitam dan putih tetapi dapat juga meliputi warna biru-gelap kehitaman (Moitié) ataupun hitam dan merah.

Gothic Lolita

  • Kurololi (Lolita hitam): merupakan Gothic Lolita tetapi terbatas pada warna dengan tema serba hitam.
  • Gurololi: berarti Lolita yang mengerikan atau menakutkan. Gaya ini tidak sekedar dilihat dari kostum saja tetapi harus memakai pakaian yang dilengkapi dengan darah kental, contohnya dengan perban, darah palsu, tutup mata, dan lainnya. Makeup yang digunakan oleh Gothic Lolita biasanya berwarna gelap, hal ini sangat berlawanan dengan aliran Lolita yang menonjolkan makeup warna terang. Raut wajah yang pucat juga digunakan dalam gaya ini, tetapi bukan seperti warna putih pada ’goth’. Selain itu Gothic Lolita menggunakan lipstik berwarna merah untuk pewarnaan bibir, serta eyeliner warna hitam.

Berbagai macam perlengkapan lain dapat menjadi aksesoris yang menunjang penampilan Gothic Lolita, diantaranya dompet dengan berbagai warna yang menyolok mata, tempat/kotak topi, ataupun tas tangan yang kadang-kadang tampil dalam berbagai bentuk seperti kelelawar, peti mati, dan salib. Beruang Teddy dan boneka hewan lain juga seringkali digunakan, bahkan beberapa merk membuat beruang Teddy ”goken” khusus berbahan kulit berwarna hitam ataupun PVC. Selain itu, ”Super Dollfies” (boneka) juga merupakan salah satu alternatif aksesoris yang dapat dibawa.

Gothic Lolita telah terpengaruh dan terpopulerkan oleh penampilan berbagai band Visual Kei (atau ”visual rock”). Visual Kei merupakan band Jepang beraliran musik rock yang mempunyai ciri khusus dalam hal perpaduan kostum yang digunakan tetapi mempunyai gaya musik yang bervariasi. Mana adalah seorang pendahulu “crossdressing” (orang yang memadukan berbagai kostum) dan sebagai gitaris dalam Malize Mizer yang merupakan band Visual Kei; ia terkenal karena telah memberikan kontribusi dalam hal mempopulerkan Gothic Lolita. Ia menggunakan istilah Elegant Gothic Lolita (EGL) dan Elegant Gothic Aristocrat (EGA) untuk mendeskripsikan gaya dari pakaian merk ‘Moi-même-Moitié’ miliknya, yang ditemukan pada tahun 1999 dan segera terakui dengan sendirinya sebagai salah satu merk yang paling diidam-idamkan dalam dunia Gothic Lolita. Selain itu juga terdapat merk Gothic Lolita umum lainnya seperti ‘Atelier BOZ’.

Lolita Fashion

Posted in Lolita Fashion on March 23, 2008 by gothicloli

‘Lolita fashion’ merupakan bagian dari gaya dan sub-kebudayaan Gothic & Lolita yang muncul pertama kali di Jepang. Secara umum, Lolita diinspirasi oleh pakaian anak-anak ‘Victorian’ dan kostum rumit yang berasal dari jaman Rococo. Gaya Rococo merupakan bagian dari seni yang muncul di Perancis pada awal abad ke-18, setelah berakhirnya jaman Baroque. Gaya-gaya lain yang mempengaruhi Lolita diantaranya gaya barat Goth & Punk, serta pakaian pelayan wanita di Perancis.

Lolita biasanya mengenakan rok seukuran lutut dan dilengkapi dengan petticoat (pakaian dalam wanita) yang berfungsi menambah volume rok supaya mengembang. Bentuk roknya pun unik, bisa berjumbai-jumbai, berkerut, atau seperti blus ‘Victorian’ yang berhiaskan renda. Selain itu ‘cutsew’ berenda juga dapat menjadi pilihan, yang berarti kemeja (berbahan kaus) yang telah cut (dipotong) dan sewn (dijahit). Jenis pakaian lain dapat berupa pakaian santai seperti kaus jumper (tidak berlengan) yang dipadukan dengan baju/blus. Baju-baju yang dipakai biasanya memiliki model kerah seperti baju Peter-Pan atau pelaut.

Kaus kaki selutut ataupun lebih tinggi serta stocking sangatlah populer, khususnya kaus kaki yang berhiaskan bunga mawar, mahkota, atau renda di bagian atas. Alas-kaki yang digunakan cenderung bersifat cute, mirip dengan sepatu anak-anak. Untuk aksesoris pelengkap, Lolita memakai hiasan kepala dengan renda-renda atau topi mini yang dipasang miring pada satu sisi, serta perhiasan model lama yang rumit.

Meskipun tidak dapat dikatakan sebagai penemu gaya Lolita tetapi gaya ini telah berhasil dipopulerkan oleh Mana dari grup band Malice Mizer. Mode ini dimulai pada tahun 70-an, walaupun pada kenyataannya tidak dapat merengkuh popularitas serta publikasi media sampai pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000.

Anime Maniac

Posted in Articles on March 23, 2008 by gothicloli

Para remaja tanggung ini memang fanatik dengan semua yang berbau Jepang, termasuk masalah fashion-nya. “Fashion Jepang biasanya dipakai kalau ada event berbau Jepang,” kata Vita Elisheva Yusa, Pemimpin Redaksi Majalah Animonster.

Menurut Velis–panggilan akrab Vita Elisheva Yusa–Indonesia terlambat setahun dari tren fashion Jepang. Bahkan gaya penyanyi Agnes Monica yang sering tampil ala fashion Jepang, kata Velis, sudah ketinggalan zaman. “Di Jepang gaya seperti dia sudah lama.” Terang saja gaya di sini ketinggalan, pasalnya, menurut Velis, tren ini terlebih dulu diserap oleh Korea, Taiwan, dan Hong Kong baru Indonesia.

Bergaya fashion Jepang memang mengasyikkan. Gayanya amat berbeda dengan busana-busana lain. Bagi Velis, gaya ini punya daya tarik sendiri. “Aneh, unik, keren, dan stylish.” Gaya fashion Jepang memang terlihat “suka-suka”. Apalagi penggemar yang terdiri dari para remaja, mereka ingin beda dan terlihat menonjol dengan gaya sendiri. Dan fashion Jepang amat tepat mewakilinya.

Lolita Cloths

Kini gaya yang sedang in adalah gals dan gothic Lolita. Sedangkan para lelaki memilih gaya gothic punk. Gaya gals di Jepang dipopulerkan oleh remaja yang suka hang out di Harajuku, Shibuya, dan Shinjuku. Harajuku adalah nama satu jalan yang funky di Jepang. Toko-toko berderet-deret dan anak-anak muda yang dinamis hampir semua berkumpul di tempat ini.

Lolita Cloths

Dari fashion-nya memang terlihat bahwa anak-anak muda di Harajuku ingin menampilkan ekspresi kebebasan. Tengok saja dandanan wajahnya. Cat rambut warna-warni, cat kuku juga warna-warni, mulai merah, ungu, hingga hitam. Pakaian yang dikenakan pun rada aneh-mirip komunitas punk di sini. Gaya gals, menurut Velis, adalah gaya anak baru gede yang berlebihan. “Gayanya over dan rame,” ujar penggemar anime sejak kecil ini. Pasalnya, gaya dandanannya mirip betul dengan tokoh-tokoh di komik Jepang.

Gaya yang cukup unik adalah gaya gothic Lolita. Dari namanya Anda pasti sudah paham bahwa busana ini lebih mirip dengan busana anak-anak. Lebih tepatnya mirip boneka anak-anak. Warna hitam mendominasi gaya busana ini. Kesan lucu dan imut terlihat dari banyaknya paduan renda dan kerutan di beberapa bagian busana ini. Uniknya lagi, kaus kaki atau stocking warna hitam-putih selalu menutupi kaki mereka. Gaya rambutnya pun dibuat unik seperti boneka dengan poni dan kuncir dua dengan paduan pita.

Lolita Cloths

Gaya gothic punk yang dipakai oleh remaja pria didominasi dengan warna gelap. Paduan celana pendek kotak-kotak seperti celana para Highlander dari Skotlandia. Rambut dibuat nge-punk. Sebenarnya ini semua tak lepas dari para kartunis Jepang yang membuat karakter aneh-aneh. Para desainer lalu mewujudkannya dalam dunia nyata. Karakter khayalan dibuat menjadi nyata. “Mana ada sih orang asli berambut biru,” katanya.

Sumber: KORANTEMPO